Monday, September 28, 2015

Sesuatu yang tak terduga...

Mungkin hampir separuh dari usia ku ku habiskan bersama piano baik itu mengajar dan hal yang berkenaan dengan piano...awal nya aku mengajar di sebuah lembaga pendidikan musik yang terkenal di Indonesia...sudah tak terhitung berapa banyak orang yang telah ku ajari dari sisi usia...suku...kebangsaan...agama...status sosial..kedudukan..dan sebagainya..banyak hal2 menarik yang semakin menambah pengalaman dan pengetahuan yang ku dapat secara langsung dari murid ku yang berbagai ragam itu..sungguh musik(piano) menembus semua batas sekat dan apapun...
*Oma yang membuat ku takjub
Perkenalan ku dengan oma di awali oleh tawaran ibu rita(bekas murid ku)ia menawarkan aku untuk mengajar piano buat mami nya...saat itu aku tanya "umur berapa mami nya bu"..bu rita menjawab umur mami 89 tahun pak...bisa gak? tanya nya lagi...mmm(dalam fikiran ku orang yang seusia itu pasti sudah amat tua dan apa mungkin bisa belajar piano?)..tapi suatu tantangan buat ku sekaligus ingin melihat dan membuktikan "kalau belajar tidak bergantung pada usia"?..akhirnya ku putuskan "Ya...bisa bu..saya bersedia mengajar di rumah oma...
aku pun datang untuk pertama kalinya ke rumah oma di bilangan kelapa gading jakarta utara...rupanaya oma sudah menunggu di ruang tamu...oo..oo..sepintas memang terlihat gambaran yang menunjukkan usia nya..tapi satu hal oma yang ku lihat begitu bersemangat dan ingin sekali bisa bermain piano...awal nya agak kesulitan mengingat jari jari oma yang tidak lurus lagi agak sedikit bengkok di ruas jemari nya...tetapi kemauannya sungguh membuatku takjub...ingatannya bukan main..terkadang aku bertanya "oma lahir tahun berapa?..1920 jawab nya...sy sekolah di santa ursula tahun 1926...menikah di tahun 1939...ia begitu detail mengingat masa masa lalu nya...seperti mempelajari sebuah sejarah...bukan itu saja ia juga tahu berapa kurs rupiah hari ini...harga emas...dsb..wow..amazing...
singkat nya ia minta diajarkan lagu lagu sekitar tahun 1940-1970an...umumnya lagu indonesia dan belanda...serta lagu pop barat tempo dulu...untuk hal itu oma punya buku2 lagu2 lama(tentu saja menambah perbendaharaan ku)...tak beberapa lama ia sudah bisa memainkan beberapa lagu...ia amat senang sekali...aku mengajari oma piano 3 tahun hingga suatu saat oma jatuh di kamar nya..yang membuat tangan nya terganggu...namun banyak hikmat yang ku dapat...bahwa benar "belajar itu tidak mengenal usia..oma adalah murid tertua ku...dan banyak memberiku pencerahan hidup..oma orang yang aktif..berpikir positif dan selalu gembira....thanks oma..
==============================
**"Dan" murid vietnam ku
ya..nama nya Dan...ia saat itu berusia 6 tahun..aku diminta mengajar Dan dari sekertaris ibu nya yang entah dari mana tahu no telp ku...ibu nya adalah seorang ekspat (single parent) dengan kedudukan yang cukup  tinggi di sebuah perusahaan terkemuka di indonesia...mrs Anne begitu nama nya wanita karir yang sangat super sibuk walau pun seorang vietnam tapi ia nampak seperti amerika...
dalam kesehariannya Dan lebih banyak diasuh oleh Yanti sang pembantu..ibunya lebih sering tidak dirumah dan ke luar negeri untuk urusan kantor..."Dan" seorang anak lelaki yang aktif dan disiplin walau pun di asuh oleh pembantu tapi sepertinya dia mempunyai sikap tersendiri...begitupun dengan piano nya ia sangat tertib terutama dengan ketepatan waktu...hingga tidak sulit mengajarinya...dan kemajuannya amat pesat..yang membuat ku sering tertawa(dalam hati) Dan kalau sedang bingung/marah/kesal selalu berbicara dalam bahasa vietnam yang tidak kumengerti...ada lagi tingkah nya yang lain ...suatu ketika ia menangis keras2 di depan piano...aku amat bingung "kenapa"?? oo rupanya ia kesal karena aku hanya memberi home work 1 lagu saja ...padahal ia mau paling tidak 3 atau 4 lagu...."Dan" amat disiplin sekali...
namun dibalik itu sisi kehidupan nya cukup membuatku iba...anak 6 tahun amat baik..sopan..dan cerdas...tapi hanya seorang diri saja kurang diperhatikan...kegiatannya  hanya sekolah dijemput supir dan belajar piano...yang membuat ku terharu pernah ia bilang "pak apakah mau membawa ku jalan2 dan apakah kamu mau menganggap ku seperti anak mu?...aku mengajar Dan 2,5tahun..hingga di akhir tahun 97 Anne ibu nya pindah ke london..sungguh suatu pertemuan yang mengugah sisi perasaan ku terhadap sosok seorang anak yang butuh perhatian dan kasih sayang..
===============================
***Anak yang tidak mau bicara akhirnya mau bicara
saat itu sekitar tahun 96....aku mengajar satu keluarga ..3 orang sekaligus...keluarga ini hidup berkecukupan..sang ayah seorang pengusaha yang bekerja keras sampai sampai aku belum pernah bertemu (hanya sekali untuk yang terakhir)..sementara sang ibu adalah ibu rumah tangga yang semata mengurus anak2 dan seperti kehidupan normal ibu2 rumah tangga yang berkecukupan..keluarga ini memiliki 5 orang anak 4 perempuan dan seorang laki2...kebetulan aku mengajar 3 anak mereka...semua ok ok saja hanya sang anak lelaki ini agak berbeda..ia hampir tidak pernah bicara..andaikan ada hanya marah2...awal nya ia tdk mau belajar piano..cukup unik...ibunya sempat menceriterakan tentang anak laki2 nya ini...singkat nya dia mau belajar dengan ku...susah..susah sekali anak ini seolah tdk ada respon apa2...aku mencoba mengambil hati nya...tapi dia tetap saja diam..suatu sore di hari minggu..seperti jadwal ku mengajar ...tanpa sengaja aku bertemu ayah sang anak...(setelah sekian lama datang baru kali ini ketemuan)..kami pun saling berkenalan..pak..anak anak pada kemana?kok sepi..sapa ku membuka pembicaraan..o iya pak tadi mereka ada acara sekolah mungkin lupa beri tahu...sebentar pak sy tanya dulu lanjut sang ayah sambil menelpon menanyakan pada istri nya...tak beberapa lama...iya pak..maaf mereka lupa beri tahu bapak...maaf..lanjut sang ayah...
"yang sabar ya pak..anak2 saya banyak jadi  mereka banyak mau nya...kata sang ayah..apalagi anak saya yang lelaki ini...dia pendiam sekali...lanjut nya...aku hanya mendengarkan penjelasan sang ayah tentang keluarganya terutama anak2nya..(satu yang menjadi perhatianku teruju pada sang ayah ada sesuatu di leher nya yang seperti bisul agak besar dan merah...tapi aku enggan menanyakannya)..diakhir percakapan dia bilang..terimakasih..
aku mengajar di keluarga ini 2 kali seminggu..hari minggu sore dan selasa sore...
selasa sore....berkali2 aku mengetuk pintu rumah murid ku ini dan pencet bel tapi tidak ada yang membukakan pintu...padahal kemarin hari minggu mereka tidak les karena ada acara disekolah...aku coba hubungi telpon juga tidak ada yang angkat...rumah nya terlihat sepi tidak ada orang...ah..ku coba sekali lagi..aku ketuk pagar lebih keras..tak berapa lama keluar seorang pembantu dari dalam rumah(sepertinya pembantu baru,karena aku belum pernah melihat orang ini)...siapa ya..?? ada apa?? tanya nya dari seberang pagar...saya guru piano anak2 mbak...anak2nya pada kemana?..sahut ku lagi..
oo..itu pak anak2 semua sama nyonya pergi ke bangka...jawab si embak..
ke bangka?..ada apa ya...kok ngak kasih kabar..tanya ku lagi..
ia pak mendadak...tuan meninggal semalam..dan langsung dibawa be bangka...
seketika aku tersentak...kaget...Tuan bapak nya anak2..?tanya ku lagi memastikan..
iya..betul pak..Tuan..jawab sang pembantu..
yang membuat ku terhenyak baru hari minggu kemarin aku bertemu sang ayah itu dan hari ini beliau meninggal....oh my God..
singkat nya...peristiwa itu menyadarkan ku akan sebuah realita kehidupan....(sang ayah itu meninggal karena kanker leher)...menurut istrinya beliau sudah mengeluhkan masalah dilehernya itu..tapi karena pekerja yg giat ditambah takut jika di obati..
waktu terus berjalan...aku tetap mengajar di keluarga itu..lambat laun mereka mulai menerima kepergian ayah nya...anak lelaki "silent" semakin pendiam...aku cari ide bagaimana agar dia mau berkomunikasi...ku cari apa kesenangan anak ini...mungkin secara psikologis anak ini lelaki satu satunya sehingga banyak hal yang membuat ia sulit berkomunikasi apalagi ayahnya sibuk ibunya juga sibuk..ditambah setelah kematian ayah nya semakin membuat nya bingung...ooo anak anak pasti suka dengan film kartun atau sound track dari sebuah film..kucoba untuk menarik minat anak ini...kumainkan lagu lagu dari game dan film ...tanpa kusangka anak ini sudah duduk disebelah ku..
"aku tau lagu itu"kata si "silent boy" pelan...aku berhenti mendadak kulihat kearah anak itu...
apa?...tanyaku lagi
"aku tau lagu itu" itu lagu kesukaan ku...jawab nya..
ooThanks God...akhirnya ia bisa berbicara ....
tak lama kemudian terjadi kerusuhan besar  di jakarta...tragedi mei 1998...suatu peristiwa yang sangat menakutkan saat itu...terjadi pembakaran disana sini...sampai2 sekolah musik tempat ku mengajar di cengkareng ikut dibakar dan hancur lebur...keluarga ini juga demikian  mereka semua pulang ke bangka kampung halamannya...hingga 17 tahun kemudian ada telepon dari seorang ibu yang ternyata adalah ibu dari si "silent boy" yang mengabarkan bahwa saya diundang untuk hadir di pernikahan anak nya "silent boy"...
=====================================
****ricky murid ku yang unik.
ku ingat tahun itu sekitar tahun 96...seorang ibu menelpon ku...ia mendapat nomor hp ku dari seorang kawannya...ia meminta ku untuk mengajari anak anak mereka ada 3 orang untuk belajar piano...
saat itu mereka masih kecil kecil...anak2 ini ramah2 dan baik baik...ricky,seorang adik lelakinya dan seorang adik perempuannya...dari awal ricky sangat bersemagat sekali...berbeda dengan adik adik nya yang biasa saja...anak ini begitu ngotot mempelajari piano...(menurut ibu nya dia memang seperti itu jika suka dengan sesuatu...bisa disebut multi talent)...cukup lama aku mengajar di keluarga ini...hingga aku sudah seperti keluarga saja...
pada suatu ketika ricky sedang jenuh bermain piano...hingga ku ceritakan hal hal positif untuk membangkitkan semangat nya...ia mendengarkan semua certeraku hingga hapal...
waktu terus berjalan hingga ia tamat SMA...dan berlanjut sekolah ke luar negeri...
rupanya di sana ricky juga mendalami piano sehingga sekolah nya agak terganggu..sampai sampai orang tua nya sering share dengan saya...
saya jelaskan mungkin dia menyukai piano...jadi tidak ada salah nya di kembangkan...syukur kedua orang tua nya mengerti...
satu demi satu adik adik ricky juga pergi belajar ke luar negeri...
.....5 tahun kemudian
nada dering telpon ku berbunyi..."hallo...sapa ku"
"hay pak...apa kabar? ini aku ricky...masih ingat ngak pak?jawab nya
o..ricky...iya ingat...ada apa rik?
rupanya ia mengundangku untuk menghadiri recital piano nya untuk kelulusan studi piano nya di sebuah uiversitas di karawaci....
singkat nya ia memutuskan untuk bersekolah di indonesia saja mengambil bidang piano dan ia pun mengambil jurusan kedokteran....ooo...tidak diduga...
suatu hal yang membuatku kaget ia menuliskan terima kasih nya kepada ku karena aku yang telah memperkenalkan dia pada piano....
=============================
****piano dengan 3 bahasa
Dari sekian banyak murid yang ku ajari..ada satu pengalaman mengajar yang lucu...aku mengajar murid perancis...Michelle seorang ibu dengan 5 anak...ia meminta ku mengajar piano buat 4 anak nya..camille,vincent,alice,dan claire...Michelle sendiri berasal dari taiwan..bersuamikan seorang perancis bule..sebelum tinggal di jakarta mereka lama menetap di beijing..mengajar di keluarga ini cukup ramai sekali...karena anak mereka yang cukup banyak...anak anak ini belajar piano sangat disiplin...mereka bersemangat setiap jadwal piano...mereka juga mempelajari instrumen lain seperti biola dan viola...
awal aku mengajar sedikit terkendala bahasa...mereka tidak paham bahasa inggris secara baik...hanya michelle sang ibu yang lumayan mengerti inggris...anak anak terbiasa dengan bahasa mandarin dan perancis...ooo...suatu pengalaman baru...
atas kesepakatan akhir nya pada awal belajar piano Michelle menjadi penerjemah bagi anak nya...aku berbahasa inggris ke michelle lalu michele mentranslate dengan bahasa mandarin ke anak nya setelah itu sang anak akan menjawab terkadang dengan bahasa mandarin namun lebih sering dengan bahasa perancis...awal awal aku cukup sulit mengajar dengan cara ini...tapi syukurlah lama kelamaan aku mulai mengerti maksud dari bahasa mandarin dan perancis...semacam kursus singkat...aku cukup lama mengajar keluarga ini lebih kurang 3 tahun..banyak hal yang ku dapat dan ku pelajari terutama budaya dan bahasa..
Michelle cukup keras mendidik anak anak nya... terkadang sering memarahi dan memukul..."tidak tega"...namun sisi positif nya anak anak itu sangat disiplin...alice sangat keras berlatih terkadang sering menangis...setelah lama aku ketahui ternyata alasan menangisnya karena ia tidak lancar bermain piano seperti yang diminta...begitupun vincent walaupun nakal sekali tetapi kalau sudah didepan piano ia sangat tertib...
Ternyata bukan hanya keluarga Michelle saja yang memakai beragam bahasa...aku juga pernah mengajar murid jepang yang mana mengalami hal yang hampir sama...begitupun murid ku yang dari bolivia berbahasa spanyol ....walaupun tidak mungkin bagi ku menguasai bahasa itu namun aku setidaknya tahu akan bahasa yang ada....
================================
****Mengajar piano dan mengenal benda benda seni
Boleh di katakan selama mengajar aku menjumpai hal hal yang beragam yang berkenaan dengan nilai nilai kehidupan...ternyata dari mengajar ku jumpai beraneka ragam tipe dan seluk beluk kehidupan yang langsung ku lihat dan kurasakan...cukup banyak dari murid murid ku yang berasal dari keluarga kaya dan super kaya...bahkan nama mereka sering terdaftar dalam deretan orang kaya indonesia...dan wajah wajah mereka sering kulihat di majalah majalah sosialita indonesia...hidup mereka begitu glamor...serba ada...mewah...mahal...dan  serba wah...mereka sebagian berlatar pengusaha dan pejabat..yang mungkin sulit di temui secara personal...namun bagiku justru aku langsung masuk kedalam lingkungan keluarga mereka...disitu aku melihat sisi kehidupan kelas atas yang ditandai dengan prilaku mereka yang khas...salah satunya mengoleksi benda benda atau barang barang seni bernilai tinggi baik itu lukisan..patung...dsb...benda benda itu terpajang dan tergantung begitu saja dirumah mereka...bahkan sampai di toilet kamar mandi lukisan bernilai puluhan juta atau bahkan entah berapa harganya di letakkan...
Kebetulan sekali sejak kecil aku memang penggemar lukisan dan patung...dulu tetangga ku di kebayoran baru adalah seorang pelukis..setiap pagi aku sering sekali datang kerumah nya di sisingamangaraja untuk melihat ia melukis...dari lukisan yang kulihat di rumah rumah murid ku aku begitu menikmati dan semakin memaknai keindahan suatu karya  lukis seperti le meyeur..lee man fung...hendra gunawan...sri hadi..sudjojono...affandi...basuki abdullah..jeihan..dll...murid murid ku itu sebagian adalah kolektor benda benda seni itu....suatu pengalaman berharga dimana aku bisa menyelam minum air...
===================================
*****Murid yang bersahaja dan sederhana
Ku ingat akan seorang murid ku sewaktu aku mengajar di sekolah musik...saat itu dia sebut saja "M"berusia 7 tahun...namun dari pancaran mata anak ini aku lihat sebuah keseriusan dan ketekunan...walau berasal dari keluarga yang menurut ku sederhana...suatu kali aku pernah bercakap cakap dengan orang tua anak ini..yang mana mereka sebetulnya kurang mampu untuk membayar uang bulanan tapi karena sang anak yang begitu berkeinginan akhirnya mereka mengusahakan...namun terkendala yang terbesar adalah "piano"yang menurut mereka teramat mahal dan belum bisa mereka sediakan...
setiap kali mengajar anak ini dia terlihat begitu berusaha  untuk dapat bermain piano...lalu aku tanya padanya.."kalau dirumah ada piano?
mmm anak ini terdiam sesaat.."Tidak ada pak" jawab nya pelan
o..lalu kamu latihan dengan apa?kalau saya lihat cukup lumayan? tanyaku lagi
"iya...pak setiap hari saya latihan dirumah...jawab nya sedikit gugup..
"lha katanya tidak ada piano..tapi kok latihan dirumah...sahut ku lagi
lalu dengan perlahan ia mengeluarkan kertas putih agak panjang lalu ia meletakkan kertas itu diatas piano dan memperlihatkannya pada ku..
sambil membuka kertas karton putih itu ia berkata.."ini pak setiap hari saya berlatih pakai ini.."
kuperhatikan karton putih itu yang sudah berbentuk papan tuts piano...
aku terdiam sejenak...kulihat anak itu...ia pun gugup dan menunduk seolah malu...
"kamu Hebat...kamu hebat..."ini kamu yang buat"?tanya ku...
Ia pak...itu saya yang buat..jawab nya lagi.
bukan main semangat anak ini begitu kuat...kucarikan solusi agar ia bisa berlatih dengan baik..lalu aku sarankan agar ia datang lebih awal...cari kelas kosong  untuk berlatih...
syukur tidak terlalu lama orang tua nya bisa membelikan sebuah piano sederhana..
Hikmah yang kudapat...adalah Tuhan memberikan talenta kepada siapa saja tidak peduli kaya miskin tua muda lelaki perempuan apapun kebangsaan nya apapun agamanya...apapun latar belakang nya
===================================
*****Murid yang bisa menjadi Guru
Dahulu semasa belajar musik ...orang tua ku seperti kebanyakan orang tua pada umumnya mengarahkan anak anak nya untuk menamatkan  sekolah formal dan melanjutkan ke jenjang universitas...bidang musik juga penting tetapi tetap pendidikan formal(di indonesia)yang utama sehingga bisa  menjadi dokter..insinyur..dsb..selepas tamat sekolah lanjutan atas aku atas dasar dorongan dan masukan orang tua ingin masuk fakultas kedokteran..namun entah mengapa akhirnya aku terdampar di bidang yang sebenarnya kurang di anggap  baik oleh ku dan keluarga ku(saat itu) yaitu Ekonomi.. cukup lama aku menyesuaikan dengan bidang yang satu ini..tapi aku pikir mau apalagi..aku harus selesaikan hingga aku bisa dapat gelar sarjana ekonomi...
tahun tahun awal yang berat...ku coba lalui  hingga perlahan aku mulai menyukai bidang ini...disana aku belajar seni berdagang..seni meyakinkan orang...seni berhitung modal..berpolitik dagang..dsb..walhasil cukup mengasikkan..hingga diakhir aku harus membuat skripsi ...awalnya aku bingung "buat tentang apa"???kawan kawanku membuat tentang hal hal yang menurutku sudah banyak di ulas...tiba tiba terbersit oleh ku mengapa tidak tentang piano saja...
Piano?...mengapa tidak..ku telaah bagaimana suatu benda ekslusif bisa dijual dan menjadi suatu kebutuhan...
Syukur  semua berjalan lancar..dan sewaktu sidang akhir aku dengan leluasa dan lancar melalui nya..hingga aku dinyatakan lulus dengan memuaskan....
tidak berhenti disitu saja...atas dorongan orang tua ku aku melanjutkan studi yang lebih tinggi yaitu pasca sarjana...akupun memilih bidang pemasaran...dan sekali lagi aku memunculkan piano sebagai thesis akhir ku...
ada kejadian lucu...saat itu aku harus ke rumah prof pembimbing thesis ku...setelah janjian aku datang kerumah nya..
sesampainya dirumah prof...rumah nya tampak sepi...ku ketuk pintu pagar rumah prof...tidak beberapa lama keluar seorang pembantu..."ada apa mas?tanya pembantu itu
Prof ada?saya murid nya..kemarin saya sudah janjian katanya disuruh datang pukul 3.30 sore ini...jawab ku
o iya..bapak sedang istirahat...masuk dulu aja jawab sang pembantu ramah sambil membukakan pintu..
aku pun dipersilahkan duduk di ruang tamu yang cukup besar...cukup lumayan juga aku menunggu tapi prof tak kunjung datang...suasana sepi juga membuatku mulai bosan..
ups..kulihat sebuah piano di seberang kursi duduk ku...perlahan aku buka piano tersebut..."kumainkan saja piano ini"begitu pikir ku..agar tidak kantuk dan bosan..
...aku mulai memainkan piano..perlahan..tak beberapa lama terdengar suara orang terbatuk batuk..menuju ke arah ku..."siapa itu...lagu nya enak sekali...suara itu terdengar dan semakin mendekati ku...lalu ku toleh kebelakang..."o..prof...maaf..maaf"kataku agak kaget
tidak apa2...tidak apa apa...jawab prof dengan ramah...
lalu aku menghampiri dan bersalaman...
"ini prof saya mau konsultasi thesis saya yang kita bicarakan kemarin"kataku lagi
tak terasa semua konsultasi mengalir dan prof begitu menghargai akan thesis yang kubuat tentang piano yaitu"bagaimana menciptakan pasar"
di ujung diskusi prof meminta aku untuk mengajarinya satu lagu kesukaan nya...yaitu lagu  yang baru saja kumain kan "my way"...
Prof yang di kenal tegas dan galak ternyata tidak demikian...ia begitu ramah dan baik hati...dan setidak nya aku pernah menjadi guru nya...wal hasil aku dapat menyelesaikan studi pasca sarjana dengan baik....
=================================
***Musik mampu menyembatani perbedaan...
Untuk sebagian orang perbedaan mungkin suatu hal yang lazim saja...cara pandang orang akan suatu perbedaan akan beragam...ada pula orang yang sangat peka akan suatu perbedaan...suatu hal yang sangat menyentuh dan semakin membuat aku yakin bahwa melalui "Musik" akan tercipta banyak interaksi dan komunikasi yang beragam yang pada akhirnya akan mengajarkan suatu pengertian dan pemahaman akan suatu perbedaan...apapun perbedaan itu...peristiwa itu kira kira di tahun 2000..saat itu aku mengajar seorang anak perempuan berusia 12 tahunan...saat pertama datang aku berkenalan dengan sang ibu anak ini..orang yang baik...wanita paruh baya yang ramah sopan dan sangat religius...selama belajar piano kami tidak pernah membicarakan masalah "kepercayaan"yang kami anut..bagi ku "kepercayaan" terutama menyangkut agama adalah hal sensitif dan bersifat pribadi...
tak terasa waktu berjalan cepat..pada suatu ketika setelah hampir 1 tahun aku mengajar tanpa sengaja ibu dari murid ku bertanya
"pak..kalo beribadah hari minggu dimana?
tanya ibu ini...kalau saya ikut di jhcc..timpal nya lagi..
dengan spontan aku menjawab..."saya tidak ikut ibadah hari minggu...tapi hari jumat"jawab ku
hup...tiba2 ibu ini terdiam seolah kaget....
....ah yang benar aja pak...tanya ibu ini lagi...
iya...betul..aku berfikir sejenak...o ya selama ini kami tidak pernah menyatakan akan kepercayaan kami masing masing...mungkin ibu ini menganggap saya juga sama kepercayaan nya begitu pikir ku.
tersentak...kulihat ibu itu sudah tidak ada di kursinya...
peristiwa hari itu kuanggap biasa saja...tapi tidak dengan ibu ini..ia tidak lagi ngobrol dan terkesan menghindar...tidak seperti biasa nya...
aku berpikir sejenak..."kenapa dengan ibu ini"sepertinya ia berbeda padahal sebelum nya tidak seperti ini...apakah karena "keyakinan yang berbeda"?...ah ini mungkin hanya dugaan ku saja..
kurang lebih 1 bulan...
hingga suatu ketika setelah sebulan berlalu...setelah selesai mengajar anak nya..datang pembantu yang memberitahu kalau ibu mau berbicara sebentar...tak beberapa lama ibu ini turun dan menyapa ku....dan mempersilahkan ku duduk...
"sebelum nya saya minta maaf"kata ibu ini
 mungkin kamu tidak nyaman dengan peristiwa kemarin ini
terus terang saya kaget dan tidak menduga kalau kamu berbeda dengan yang ada dalam fikiran saya
karena apa yang saya ketahui mengenai kepercayaan dari orang orang yang sama dengan kepercayaan kamu selalu berkonotasi negatif...tapi kamu tidak...
karena itu saya keliru menilai dan saya mohon maaf sekali lagi....
.................dari peristiwa itu sang ibu  dan saya saling belajar satu sama lain...yang kami sepakat apapun "kepercayaan" yang dianut tidak pernah mengajarkan keburukan dan kebencian...agama dan kepercayaan apapun pasti memberitakan kebaikan dan mengasihi serta menghormati...
sungguh suatu pelajaran berharga dalam kebatinan ku...dan musik yang membuka jalan untuk suatu dialog persahabatan antara kepercayaan yang berbeda...dimana kebaikan atau keburukan tidak pernah mengenal agama apapun...kebaikan dan keburukan ada pada tiap manusia manusia yang menyatakan ber kepercayaan...jadi kami menjalin saling pengertian lintas iman....
aku cukup lama mengajar di keluarga ini...hingga 2007 sang ibu yang baik hati ini meninggal dunia karena kanker ganas yang diderita nya.....
=========================================

No comments:

Post a Comment